|
Rombongan Hiking ke Gunung Guntur |
Kali ini saya bakalan cerita tentang pengalaman mendaki Gunung Guntur nih guys... Tapi sebelumnya kita kenalan dulu sama gunung ini.
Gunung Guntur merupakan gunung tertinggi ketiga di Garut, memiliki ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut. Gunung ini termasuk kedalam gunung berapi, gunung ini tercatat telah erupsi puluhan kali, gunung ini paling aktif terutama pada dekade 1800-an dan tepatnya antara 1800 - 1847 melakukan erupsi dengan selang waktu tahun yang tidak jauh. Namun erupsi terakhir tercatat pada tahun 1847, dan sejak saat itu gunung itu tertidur pulas sampai hari ini.
Oke sekarang kita bahas perjalanan mendaki gunung ini. Start pendakian dimulai dari daerah Tanjung, Tarogong. Gerbangnya tidak jauh dari SPBU tanjung. Dari gerbang, kita bisa charter truck ke tambang atau berjalan kaki. Namun kabarnya, sekarang dilarang menggunakan truck. Perjalanan dari gerbang sampai ke tambang kurang lebih 1-2 jam dengan berjalan kaki, saat perjalanan ke tambang, kita dapat menemukan posko relawan untuk mendaftar.
Dari tambang. kita bisa memilih 2 jalur.
- Jalur pertama yaitu melalui Citiis, disini terdapat curug/air terjun dan sungai, di sini juga biasa disebut pos 2 dan keatas lagi ada pos 3. Jika kita tidak mendaftar di posko tadi, bisa mendaftar di pos 3 ini. jalur ini dapat dicapai dari tambang dengan mengambil arah kanan ke arah yang banyak pohon, ketika kita temukan sungai, langsung ambil kiri atau naik mengikuti sungai ke atas atau melawan arah arus sungai.
- Jalur kedua yaitu tanpa melalui Citiis. Dari tambang kita bisa terus lurus mengarah ke puncak. Tentu kita tidak menemukan sumber air lagi jika lewat jalur ini. Jalur ini cukup panas jika matahari sangat terik, jika lewat jalur citiis, kita masih diteduhi oleh pohon sampai pos 3, tapi jalur ini terus panas walaupun sesekali ada pohon yang cukup untuk berteduh.
Saya waktu itu memakai jalur 2 karena saya naik truck dan diturunkan di jalur itu. suasana yang tandus dan matahari yang bersinar terik itu membuat keringat keluar banyak ditambah beban yang cukup berat. Kondisi trek nya tanah kering yang ditumbuhi banyak ilalang yang tinggi, namun setelah itu kondisi trek berpasir atau tanah labil, ini cukup menyulitkan dan kita harus pandai-pandai memilih pijakan, lebih bagus jika membawa
Trekking Pole. Ditambah kemiringan track yang cukup curam. Hampir setiap menemukan tempat yang bagus untuk istirahat, saya istirahat.
|
Kondisi Pendakian |
|
Kondisi Pendakian |
Perjalanan dari tambang pasir menuju puncak bayangan ini kurang lebih 3-4 jam, tergantung dari kita sendiri. Setelah sampai kepuncak bayangan saya merasa cukup lega, dan panas tidak terlalu terasa. Rombongan memutuskan untuk mendirikan tenda disini karena tempatnya yang sangat luas dan banyak yang sudah lelah.
|
Kondisi Puncak Bayangan |
Puncak bayangan dapat menampung sangat banyak tenda. Seperti gambar diatas, bisa anda hitung sendiri ada berapa tenda, lalu di pinggir bekas letusan dapat ditempati beberapa tenda, lalu di puncak 1 2 3 dapat ditempati untuk nge-camp juga.
Suasana malam yang indah dengan gemerlap cahaya bintang dari langit dan cahaya lampu dari perkotaan terlihat jelas dari sini. Berhubung saya mendirikan tenda dekat bekas letusan, maka masih ada gas yang keluar dari permukaan tanah, sehinggan ketika tidur akan terasa hangat, jadi sayapun tidur tanpa sleeping bag.
Dibawah ini adalah video suasana kawah atau bekas letusan.
Setelah shalat Shubuh, beberapa diantara kami langsung summit ke puncak 1 gunung guntur untuk melihat sunrise, ternyata pagi ini cuaca untuk melihat sunrise kurang baik karena banyak kabuit/awan menyelimuti gunung guntur. Walaupun begitu, Samureda awan masih dapet.
|
Sunrise dan Samureda Awan |
|
Sunrise |
|
Cinta Sehangat Mentari Pagi |
|
Sunrise |
|
Eksis dulu :v |
|
Puncak 2 dan 3(Top Puncak) |
Perjalanan turun bisa dibilang cukup bahaya, karena kondisi trek yang curam dan berpasr + batu. Saat turun pun seperti bermain ski dan sampai serodotan.
|
Turun curam sampe serodotan |
|
Turunan curam |
0 komentar:
Posting Komentar